Minggu, 28 Juni 2009

Minggu, 14 Juni 2009

Jurnal Bunga Ciptaning Kamaswari (5115082322)

Hasil Belajar Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan Minat Mahasiswa Memilih Profesi Guru SMK

Murniyati (5115970860)
Penulis Skripsi, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Bunga Ciptaning Kamaswari (5115082322)
Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Jurnal ini merupakan jurnal yang mengambil penelitian melalui skripsi salah satu mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta, dimana mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan pratek mengajar. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara hasil belajar PPL dengan minat mahasiswa memilih profesi guru SMK.
Kata Kunci : PPL (Program Pengalaman Lapangan), SMK, Profesi, Guru.


LATAR BELAKANG
Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap dan menyeluruh mencakup berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek pembangunan itu adalah pendidikan. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang saat ini sedang giat-giatnya membenahi sistem pendidikannya. Hal ini disebabkan pentingnya peranan pendidikan dalam suatu negara. Melalui pendidikan, suatu negara dapat mewujudakn manusia-manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan di masa yang akan datang.
Banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah sistem pedidikan, salah satunya adalah guru. Peranan guru sangat menentukan dalam pemecahan masalah pendidikan dan salah satu faktor penentu dalam proses belajar mengajar, bahkan hasil dari suatu proses pendidikan tergantung pada kemampuan tenaga-tenaga kependidikan atau guru yang menanganinya. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidkan seharusnya dimulai dari peningkatan mutu tenaga kependidikan itu sendiri.
Dalam kaitan ini, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta ( IKIP Jakarta ) merupakan salah satu lembaga yang mempunyai tugas utama membina dan mengembangkan ilmu pendidikan serta membina dan mendidik guru berbagai bidang studi atau mata pelajaran untuk berbagai jenjang dan jenis pendidikan serta tenaga kependidikan.
Namun, berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus 1999, kini IKIP Jakarta telah berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Walaupun telah berubah nama menjadi Universitas, dalam salah satu misinya, UNJ masih menghasilkan tenaga akademik dan/atau profesional yang bertanggung jawab dan mandiri, di bidang pendidikan dan nonkependidikan guna menghadapi tantangan masa depan. Salah satu program yang diterapkan UNJ kepada mahasiswa utnuk mewujudkan salah satu misinya di atas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswa utnuk menjalankan praktik kerja yaitu Program Pengalaman Lapanga (PPL).
Membentuk tenaga kependidikan bukanlah hal yang mudah ataupun ringan, karena seorang yang dibina/ dididik untuk menjadi seorang guru dan suatu saat memilih profesi guru, haruslah menguasai pengetahuan mengenai pelajaan yang akan menjadi bahan kegiatan belajar mengajarnya. Tidak hanya itu, ia pun harus menguasai tentang psikologi anak didiknya, ilmu mendidik, pengetahuan tentang metodologi mengajar, teknologi pendidikan, serta harus pula memiliki watak dan tingkah laku yang patut diteladani.
Namun saat ini, jarang sekali mahasiswa yang telah menimba ilmu di UNJ nantinya serius utnuk memilih guru sebagai profesinya. Hal ini disebabkan karena adanya peluang bagi setiap mahasiswa untuk dapat memilih pekerjaan di bidang nonkepndidikan.

PERMASALAHAN
Berdasarkan apa yang dirasakan sekarang dalam melihat perkembangan dunia pendidikan khususnya di UNJ sebagai ‘pabrik’ pencetak guru, maka permasalahan yang dihadapi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Apakah misiyang dicanangkan UNJ telah berhasil dicapai?
2. Apakah mahasiswa yang diterima di UNJ seluruhnya berminat dan siap dididik menjadi tenaga kependididkan profesional?
3. Apakah lulusan dari UNJ siap terjun ke tengah masyarakat untuk mengabdi sebagai tenaga kependidikan yang profesional?
4. Apakah Program Pengalaman Lapangan yang dicanangkaN UNJ mampu mempengaruhi minat mahasiswa Teknik Elektro FT UNJ untuk memilih profeshi guru SMK?
5. Apakah hasil belajar PPL yang tinggi mempunyai hubungan terhadap minat mahasiswa Teknik Eleltro UNJ untuk memilih profesi guru SMK Jurusan Teknik Elektro?

PROFESI GURU
Diantara bermacam-macam keinginan manusia , keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak merupakan salah satu minat mahasiswa yang baru lulus atau menyelesaikan jenjang pendidikan telah ditempuh. Guru sebagai salah satu jenis profesi, memiliki arti sebagai orang yang pekerjaannya mengajar. Sesuai dengan misi yang diusung UNJ, yaitu menghasilkan tenaga akademik profesional di bidang pendidikan, maka menjadi tenaga pendidik atau yang lebih dikenal sebagai guru merupakan salah satu profesi pilihan utama bagi mahasiswa atau mahasisiwi UNJ.
Padahal, pilihan profesi juga ditentukan oleh minat dan bakat orang itu sendiri. Bakat merupakan sesuatu yang telah menjadi bawaan (sejak lahir sudah ada). Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan mendukung belajar selanjutnya.
Sebelum pemerintah memberikan porsi yang besar untuk dunia pendidikan dalam anggaran pemerintah, profesi guru sepertinya kkurang diminati orang muda zaman sekarang. Namun kini, profesi guru sudah banyak diminati.

PPL
PPL merupakan singkatan dari Program Pengalaman Lapangan. PPL merupakan suatu program ajang pelatian mengaplikasikan berbagai pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam rangka permbentukan guru yang profesional (termasuk di dalamnya kegiatan observasi dan partisipasi serta kegiatan lainnya bagi jurusan tertentu yang ada di UNJ, seperti: latihan mengajar, ujian, serta tugas kependidikan lainnya). Tujuan PPL sendiri adalah membekali mahasiswa yang melaksanakan PPL denmgan kemampuam profesional di bidang kependidikan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan pendekatan korelasional, karena pengambilan data dilakukan tanpa memanipulasi variabel bebas secara langsung.
Variabel yang digunakan adalah
1. Variabel terikat ( minat mahasiswa tekinik elektro FT UNJ untuk memilih memilih profesi guru SMK jurusan listrik)
2. Variabel bebas (hasil belajar Program Pengalaman Lapangan).

HASIL PENELITIAN

Terdapat hubungan positif antara hasil belajar PPL dengan minat mahasiswa memilih profesi guru SMK. Hubungan ini bukan merupakan suatu kebetulan karena telah diuji melalui analisis statistik.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian hipotesis dan interpretasi hasil pengujian hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubaungan positif antara hasil belajar PPL dengan minat mahasiswa utnuk memilih profesi guru SMK.

SARAN
Dalam rangka meningkatkan minat mahaiswa memilih profesi guru khususnya guru SMK bidang elektro, dapat disarankan hal-hal berikut:
1. Perlu adanya peninjauan ulang terhadap pelaksanaan PPl di sekolah agar PPL benar-benar dapat menjadi guru yang profesional nantinya.
2. Perlu adanya pemantauan yang serius dari para dosen dan guru pamong di sekolah bagimahasiswa yang sedang melaksanakan PPL, sehingga penilaian yang dilakukan terhadap mahasiswa tidak anya pada saat ujian praktik mengajar saja.
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka 1990.

UPT-PPL, Pedoman Pelaksanaan PPL IKIP Jakarta, Jakarta : UPT-PPL IKIP Jakarta, 1998.

Selasa, 09 Juni 2009

JURNAL_MMAJID

Nama : Muhammad Majid

No. Reg. : 5115083378

Perbedaan hasil belajar instalasi sistem operasi Windows dan Troubleshooting komputer pada siswa yang diberikan pengajaran oleh guru dengan siswa yang belajar mandiri melalui modul (suatu studi eksperimen pada siswa SMK Kebon Jeruk kelas I program diklat elektronika komunikasi).

Pembuat Skripsi Rizky Maulana

Pembuat Jurnal Muhammad Majid

Pada pembuatan jurnal ini saya mengambil dari skripsi yang berjudul Perbedaan hasil belajar instalasi sistem operasi Windows dan Troubleshooting komputer pada siswa yang diberikan pengajaran oleh guru dengan siswa yang belajar mandiri melalui modul yang dibuat oleh Rizky Maulana angkatan 2001 dan lulus pada tahun 2006. Memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar instalasi sistem operasi Windows dan Troubleshooting komputer pada siswa yang diberikan pengajaran oleh guru dengan siswa yang belajar mandiri melalui modul. Hal tersebut dikarenakan banyak pengajar atau guru masih kurang maksimal dalam pemberian materi karena masih menggunakan metode yang kurang baik dalam menyampaikan kepada perserta didik. Ternyata setelah melakukan lakukan berbagai percobaan dan penelitian dapat disimpulkan bahwa pengajaran oleh guru lebih dapat dimengerti oleh siswa dibandingkan dengan belajar sendiri melalui modul.

Kata kunci : Instalasi, Troubleshooting komputer, Modul.

Pendahuluan

Kualitas pendidikan nasional terus saja ditingkatkan guna membentuk sumber daya manusia (SDM) yang handal. Meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan bergagai cara antara lain dengan pembaharuan kurikulum, peningkatkan kinerja guru, penggunaan metode pengajaran yang tepat serta pengadaan sarana dan prasarana pendukung proses berjalannya belajar-mengajar.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan dilakukan disetiap tingkatan sekolah, begitu pula pada sekolah menegah kejuruan (SMK) yang kurikulumnya berorientasi pula pada pembentukan tenaga siap pakai. Membentuk siswa lulusan SMK yang siap pakai tidak mudah karena banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk mencapainya adalah dengan meningkatkan metode pengajaran yang efektif.

Belakangan ini banyak siswa yang menurun hasil belajarnya. Mulai dari siswa yang mengeluh dalam pemberian materi yang masih sulit untuk dicerna oleh siswa hingga permasalahan-permasalahan baru yang timbul setelah pemberian materi secara tidak maksimal yang diberikan oleh guru. Pemberian materi yang terstuktur dengan rapih dan terencana terlebih dahulu bagaimana cara pemberian materi dengan penyampaian yang mudah dan dapat diterima oleh siswa dengan baik pula maka permasalahan yang akan muncul setelah pemberian materi akan terpecah sedemikian rupa sehingga membentuk masalah yang kecil dan dapat di selesaikan dengan mudah.

Setelah diperhatikan dan diselusuri ternyata masih banyak cara yang terpikirkan sehingga terdapat beberapa metode baru yang akan diberikan kepada siswa. Untuk mendapat metode yang baik dan maksimal dalam penerapannya maka di adakan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda dalam penyampaian materi pada setiap kelas sehingga akan mendapatkan hasil yang terbaik dan dapat digunakan untuk pembelajaran selanjutnya yang baik dan maksimal dalam penyampaian materi.


Metode penelitian

Dalam percobaan kali ini peneliti akan menggunakan metode eksperimen atau metode untuk mendapatkan data dengan cara mengadakan perlakuan percobaan. Jadi dalam pemberian materi pada setiap kelas akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda. Setelah beberapa bulan mendapatkan pembelajaran yang berbeda atau perlakuan berbeda pada setiap kelas akan di uji untuk mendapatkan hasil yang akurat dan baik kelas mana yang mendapatkan nilai yang terbaik akan dapat disimpulkan bahwa kelas tersebut mendapatkan metode pembelajaran yang baik dan maksimal yang dilakukan oleh pengajar atau guru.

Pembahasan

Peneliti menentukan metode apa yang akan diberikan kepada siswa tentunya dengan kriteria yang mendukung dan pada setiap kelas mendapat pemerlakuan yang berbeda atau pemberian metode pembelajaran yang berbeda untuk membuktikan metode mana yang paling baik dan maksimal dalam penyampaian materi. Setelah diberikan metode yang berbeda maka akan dibiarkan pemberian tersebut berselang beberapa bulan untuk mendapatkan data yang akurat dan baik tentunya.

Beberapa bulan berlangsung pemberian metode yang berbeda dilakukan dan pada akhirnya akan diadakan evaluasi pada setiap kelas dengan bobot soal yang sama untuk menyetarakan tingkatan tersebut. Setelah diadakan evaluasi maka hasil rata-rata dari evaluasi tersebut akan dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya yang mendapatkan pemerlakuan yang berbeda atau metode pembelajaran yang berbeda di setiap kelasnya.

Membandingkan nilai hasil evaluasi akan membuktikan metode mana yang merupakan metode paling baik dan sangat maksimal. Karena metode terbaik akan menghasilkan nilai yang baik pula bila dibandingkan dengan nilai yang menggunakan metode yang kurang baik lainnya. Perbedaan tersebut menjadi bukti kuat bahwa metode penyampaian materi dengan pengajaran oleh guru lebih baik dibandingkan dengan hanya memberikan modul kepada siswa untuk belajar secara mandiri.


Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang dapat disimpulkan adalah metode penyampaian materi dengan pengajaran oleh guru lebih baik dibandingkan dengan hanya memberikan modul kepada siswa untuk belajar secara mandiri.

Saran yang diberikan kepada pengajar atau guru adalah setelah dilakukan percobaan ini guru sudah yakin bahwa metode memberikan modul dan menyarankan siswa belajar mandiri sudah pasti mengakibatkan buruk dibandingkan metode pengajaran. Sebaiknya pengajar atau guru lebih teliti dalam menggunakan metode terbaik.

Saran yang diberikan kepada peneliti atau pada peneliti lainnya yaitu sebaiknya dalam urusan mencari metode yang terbaik tidak perlu dengan membanding-bandingkan metode. Karena dengan hal tersebut memberikan kerugian terhadap siswa yang mendapat nilai buruk. Akan tetapi hanya dengan mengunakan metode PTK (penelitian tindakan kelas) sudah dapat disimpulkan metode mana yang terbaik untuk penyampaian materi.

Daftar Pustaka

Agutian, Ary Ginanjar., 2001, Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ESQ, Jakarta: Arga Wijaya Persada.

Arikunto, Suharsimi., 2002, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Dakir, 2004, Perencanaan dan pengembangan kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Faisal, Sanapiah., 1982, Metodelogi penelitian pendek, Surabaya: Usaha Nasional.

Sodono, Agus., 2005, Pertolongan pertama pada kecelakaan Windows, Yogyakarta: Diglossia Media Baru.